Senin, 30 November 2015

Karena saya bukan bangsawan, saya tidak bisa jatuh cinta




25-04-2009 kala itu aku masih SMP kelas 3, dan dia SMA kls 3. Setiap hari kita selalu menyempatkan waktu untuk bersama, menjemputku pulang sekolah untuk makan siang bersama atau bahkan hanya untuk berbagi cerita.

Masa-masa sekolah aku jalani penuh dgn warna semenjak ada dia, aku tdk pernah ingin mengenal laki2 lain semenjak bersamanya.

Dia bisa menjadi teman, sahabat, ayah, sekaligus kakak.

2012 saat aku tamat SMA kita LDR, dia tetap ada di daerah sementara aku di ibukota, jarak bukan penghalang untuk kita, seringkali dia menyempatkan waktu untuk mengunjungiku. hal ini berlanjut hingga 2013 akhir dia lulus menjadi seorang PNS.

Tidak ada yang berubah diantara kita, komukasi tetap intens seperti dulu bahkan rencana untuk menikah selalu kita bahas.

2015 kini aku berusia 21 tahun, artinya sudah 6 tahun kita menjalani hubungan ini, semua terasa begitu indah karena kita berdua sdh memiliki pekerjaan, sehingga persoalan2 keuangan yang dulunya kita merasa kurang alhamdulillah kita bisa saling mengisi.

“Aku Ingin Menikah agar hubungan kita Halal, dan mendapat kesempurnaan dalam agama” seringkali aku bicara seperti itu kepadanya.

Orang tua nya tidak merestui hubungan kita, dengan berbagai alasan, karena aku pegawai swasta & dia  menginginkan menantu PNS, karena aku bukan dari keluarga yang memiliki nama depan ‘ANDI’ (Istilah kebangsawanan sulawesi) .

Kakaknya seringkali menerrorku dengan berkomentar memalukan terhadap post ku yang ada di sosmed. “jangan terlalu ngarep yaa.. adekku sdh dijodohkan dgn wanita lain” begitu kata kakaknya.

Hatiku seringkali geram ingin membalas komentarnya, lagi lagi aku masih sabar menghadapinya. Aku menyayangkan karena dia tidak berusaha memperjuangkanku, sampai akhirnya aku memutuskan untuk pergi,

“Untuk apa kita menjalani hubungan yang tidak jelas ini” begitu kata2ku dalam sms, dia tetap mempertahankan tapi aku bersikeras untuk mengakhiri.

Sampai sekarang dia masih terus menghubungiku, dia sering cerita kalau dia susah makan susah tidur & selalu menangis.

Tapi apa dayaku, ku hanya bisa berdoa untuk kebahagiaannya kelak, semoga pilihan orang tuanya adalah yang terbaik. untukmu nama yang selalu aku doakan, untukmu lelaki yg pernah kuperjuangkan.

Maaf kisah kita harus kutuangkan lewat curahan ini, aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar